The End of The F***ing World Review and Why I Love This Series So Much

by - 01:07

Aku bukan tipe orang yang bisa konsisten nonton suatu series sampai tamat. Sejauh ini baru ada dua series yang berhasil aku tamatin, salah satunya The End of The F***ing World and honestly I really enjoy watching this series over and over again.

 
The End of The F***ing World rilis di Netflix tanggal 05 Januari 2018. Season pertama ini cuma ada delapan episode dan durasi per episodenya sekitar 20 – 25 menit. Sedikit dan bentar banget ya? Mungkin itu salah satu faktor juga kenapa aku bisa nonton series ini sampai selesai dan nyelesainnya cuma dalam satu malam.

Sebenernya inti dari ceritanya cukup simpel: remaja laki-laki bernama James yang bisa dibilang heartless, nggak bisa ngerasain dan mengerti perasaannya sendiri bertemu Alyssa, remaja perempuan yang careless dan free-spirited, dan pada akhirnya mereka berdua jatuh cinta. Kedengeran klise dan ngebosenin kan? Tapi jalan ceritanya nggak sesimpel itu, karena James yang merasa dirinya seorang psikopat udah ngerencanain buat ngebunuh Alyssa dalam perjalanan pelarian mereka bedua, sampai akhirnya suatu tragedi terjadi di tengah-tengah pelarian mereka. Tragedi apa, sih?






Satu hal yang aku suka dari series bertema coming of age ini, tokoh-tokohnya cukup realistis. Nggak kayak kebanyakan film atau series lain yang tokohnya keliatan sempurna banget, tokot-tokoh di series ini dibuat sangat mirip dengan remaja di dunia nyata, jadi mungkin lebih kerasa dekat dengan penontonnya. Dua tokoh utama di series ini adalah James dan Alyssa.

 


James (Alex Lawther), remaja laki-laki yang dari kecil nggak tebiasa merasakan perasaan apapun dan hal itu membuatnya merasa bahwa dirinya seorang psikopat. Sebenarnya James nggak punya masalah khusus yang bikin dia mau-mau aja ngikutin Alyssa kabur, tujuan utamanya adalah mau ngebunuh Alyssa di perjalanan mereka nanti.

Alyssa (Jessica Barden), seorang remaja perempuan yang merasa dirinya not belong to anywhere. Dia nggak terlalu fit in di antara temen-temannya yang terobsesi dengan tehknologi. Selain itu dia merasa terasing di keluarganya sendiri karena ibunya menikah lagi dan memiliki dua orang anak dari seorang laki-laki yang jahat dan kurang ajar. Karena hal itulah dia merasa muak dan memutuskan mengajak James untuk melarikan diri.




James dan Alyssa sendiri walaupun terkesan nakal, rebel, berandalan, tapi sebenernya mereka manis banget! Menurutku mereka cuma clueless tentang diri mereka sendiri, tentang lingkungan dan keadaan sekitar mereka, juga tentang hal yang akan terjadi.

Series ini lebih dari sekedar murder thriller dan juga bukan drama comedy yang bikin cringe. Sebenernya suguhan dramanya cuma sekedar bumbu di series ini, tapi justru itulah yang bikin series bergenre dark comedy ini sedikit lebih berwarna dan nggak terkesan terlalu gloomy.

Berbeda dengan pemasalahan remaja di film kebanyakan yang hanya seputar percintaan, pertemanan, atau sekolah, series ini justru mengangkat konflik yang cukup serius yaitu seputar kekerasan, perampokan, dan pembunuhan. Tapi walau mengangkat konflik yang cukup serius, semua permasalahan tersebut nggak dikemas dengan berat, jadi masih sangat bisa dimengerti dengan ringan untuk sekedar hiburan yang menyenangkan.




Oh, and I love the cinematography! Aku emang nggak ngerti tentang hal-hal kayak gini. Tapi yang aku tau, selama aku nonton series ini mataku dimanjain sama gambar-gambar yang bagus plus di dua episode terakhir kita disuguhin sama pemandangan yang super duper bagus!




The End of The F***ing World adalah series yang sebaiknya ditonton oleh yang udah berumur 18+ karena banyak kata-kata kasar (udah keliatan dari judulnya lah yah), lumayan banyak adegan kekerasan, dan terdapat beberapa adegan disturbing.

Satu lagi hal yang aku suka dari series ini: soundtracknya! Pemilihan lagu dan penempatannya pada tiap adegan tuh kerasanya pas banget. Beberapa lagu yang aku suka dari soundtrack series ini adalah:


Laughing on the outside – Bernadette Carrol
Angry Me – Graham Coxon
It’s All Blue – Graham Coxon
That’s How I Got to Memphis – Tom T. Hall


Sebagai penutup post kali ini, berikut beberapa quotes dan dialog yang aku suka dari series The End of The F***ing World:

Episode 1

Alyssa: I’m not saying he is the answer. But, he is something.

Alyssa: I’ve seen you skating. You pretty shit.
James: Fuck off.
---
Episode 2
Alyssa: Do you want me or do you just go along with things?
James: I want you.
---
Episode 4
James: I was never Alyssa’s protector. She was mine.
---
Episode 5
Alyssa: I’m sorry I left you.
James: I’m sorry I killed him.
Alyssa: I will never leave you again.
James: Ok.
---
Episode 6
James: As the hours passed, I realized that I felt different. Sort of new. She’d come back for me. We were really doing something, going somewhere, and it felt good.


You May Also Like

0 komentar